Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya :

“tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita gembira”. Para sahabat bertanya :”apa itu berita-berita gembira?”, Rasulullah saw bersabda: “mimpi yang baik” (hr. Bukhari).

Selasa, 13 Desember 2011

Do'a Untuk Orang Tua

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,

atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah
yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka,

sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta
rahmat-Mu.

Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.


Dikutip Dri : MQ File

Baca Selengkapnya...

Minggu, 11 Desember 2011

Bila Aku Jatuh Cinta

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.


Di kutip dari: (As-Syahid Syed Qutb) <
Milis media-dakwah-subscribe@yahoogroups.com>
Baca Selengkapnya...

Architecture classic


When most people think of Classical Architecture, they usually think of obscure huts made up of, wood, stones, ect.. In some cases that is true, but classical architecture also had many breath taking and complex buildings. For example, the roofs, brackets, and even their marble or stone structures were made with exquisite detail. In this section of Architecture Through the Ages, you will see and read what I mean. 

  Origin 
 The style of Classical Architecture started almost when formal writing was created. There is no specific date to my knowledge that the era began or ended. But a lot of this type of architecture was found all around continental Europe. Many times, this type of architecture was either for one or two things. One of the reason that houses were built were for a basic need, shelter. Or, they could have built that home for a god(s), a place to worship a god(s), or a gathering place (ex. Town Hall). As time passed, the buildings became more elaborate and more detailed. Some civilizations grew from stone and mud huts to huge temples as well as tombs like the Egyptians. There is a possibility that the reason the buildings got more and more elaborate was because each city or race was fighting against each other -by buildings. That could explain why these buildings were so elaborate and so time consuming. But probably the most logical reason is that they wanted their buildings to be so elaborate to please their gods as well as please themselves. 

Influence on Today’s Architecture 
Classical Architecture can still be found around certain parts of America. Many times, you can find some examples in the colonial towns or some very expensive and rich areas of our country. Before that, most architecture was found back during the birth of this country. It was very relevant in every town that could afford to make the buildings. For examples, colonial Washington D. C. as well as Williamsburg. Some elements can still be found in today's architecture. For example, the stone domes of our nation's capitol is a great example of the Classic Architecture's rendition of a domed building complex. Also, the brackets as well as the arches have the same basic idea. Even some of today's sculptures look the same as the Classical figures. However, as time as progress, we have basically stopped using most of the technical aspects of this begone era. Only the few example of architecture expressed above are still used, but sometimes, very rarely. 

Characteristic Elements 
Some things that distinct Classical Architecture from the other periods of Architecture, is the simple yet breath-taking, complex yet elegant foundations and figures. The buildings are so symmetrical right down to the bare details. The architects of that time period tried to have everything symmetrical. From the door, to the fireplace, and even the decorations inside as well as outside of the building. Some other things that make this type of architecture different from all of the others, is the use of flowers in their decorations. In many houses, you can see some houses with some type of flower design on it. And as expressed above, they were usually symmetrical. Other than just plants, they used many animals as well as human sculptures all around the building. 

  Examples of Classical Architecture 
As stated above, many examples of Classical architecture can be found in Williamsburg, Va. as well as some buildings in Washington D. C. Some other placers where this architectural era would be in Rome. The famous colosseum, The Baths of the Emperor Caracalla, and the Temple of the Pantheon of the Gods are only a few example. As for Greece, some examples of Classical Architecture would be their Temple of Apollo at Thermon, the Temple of Hera at Paestm, and the olympieum at Agrigento. All of these temples looked basically the same, exception size and a few decorative details. In the noble country of Egypt, you can find the Temple of Khons at Karnak, the Treasury of Atreus and even the Temple at Prinias are some examples of the begone era of Classical Architecture. However, these are just a very minute number of examples for Classical Architecture. If you look in the history of almost every European country, you can find that they have some trace of Classical Architecture in their cities or towns. You can look even deeper and find out how they affected everyday life and what they were designed for - from worship, to a gathering place, or just a recreational center. Only you can find out. 

Bibliography: 1. Adam, Robert, Classical Architecture: A Comprehensive Handbook to the Tradition of Classical Style, New York, Harry N. Abrams, Inc., 1990

http://www.flickr.com/groups/cities_and_towns_of_british_columbia/
http://www.shutterstock.com/pic-10728337/stock-photo-classic-architecture-old-grand-hotel-on-plaza-san-martin-lima-peru.html Baca Selengkapnya...

Joglo Home Architecture Design From Central Java


This is the home joglo as a custom house central java, this house as a home pride to the central java peoples, this design there since the kings of Java, this custom home also jogjakarta. In progress architectural design of this joglo much-loved modern society, this design combined between classic and unique. Interior design and ideas joglo crucial themes, buffer design house determine the power house and supported java furniture.

http://dreamhouse.onsugar.com/Joglo-Custom-Home-Architecture-Design-From-Central-Java-8789909 Baca Selengkapnya...

Jumat, 09 Desember 2011

Digital Image Processing

Pemanfaatan Pengolahan Citra

Manfaat pengolahan citra adalah menunjang kebutuhan kehidupan sehari-hari khususnya untuk : 
 Memfasilitasi penyimpanan dan transmisi citra seperti menentukan metode penyimpanan citra yang efisien dalam suatu kamera digital sehingga mempercepat proses pengirim citra dari jarak jauh misalkan dari planet Mars ke Bumi. 
• Menyiapkan untuk ditampilkan di monitor atau di cetak. Proses yang dilakukan adalah melakukan merubah ukuran citra yang dharus disesuaikan dengan ukuran media tampilan serta proses halftoning untuk proses pencetakan. 
• Meningkatkan dan memperbaiki citra dengan menghilangkan goresan-goresan pada ataupun meningkatkan visibilitas citra 
• Ekstrasi informasi citra misalkan character recognizing, pengukuran plusi air dari citra aerial 

Implementasi Pengolahan Citra

Aplikasi pengolahan citra dijital sudah diimplementasikan secara luas, khususnya di bidang keilmuan maupun industri seperti kedokteran, keamanan, pertanahan, geologi, biology, system kontrol fabrikasi, dll. Bentuk dari model implementasi citra: 
• Pengembangan Sistem Aplikasi Biomedik 
• Pengembangan Sistem Optical Character Recognition (OCR) 
• Pengembangan Sistem Aplikasi Inderaja 
• Pengembangan Sistem Multitemporal Multisensor Image Classification and Fusion 

Proses Pengolahan Citra 

langkah dalam pengolahan citra secara umum yang teridiri dari: 
• Pembentukan Citra (Data Acquisition): Menentukan data yang diperlukan dan memilih metode perekaman citra dijital. 
• Pengolahan Citra Tingkat Awal (Image Preprocessing): Meningkatkan kontras, menghilangkan gangguan geometrik / radiometrik, menen- tukan bagian citra yang akan diobservasi. Segmentasi Citra (Image Segmentation) dan Deteksi Sisi (Edge Detection): Melakukan partisi citra menjadi wilayah-wilayah obyek (internal properties) atau menentukan garis batas wilayah obyek (external shape characteristics). 
• Seleksi dan Ekstraksi Ciri (Feature Extraction and Selection): Selek-si ciri memilih informasi kwantitatif dari ciri yang ada, yang dapat membedakan kelas-kelas obyek secara baik. Ekstraksi ciri mengukur besaran kwantitatif ciri setiap piksel 

Representasi Citra 

Bagaimana sebuah citra direpresentasikan dalam file? Pertama-tama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuah gambar, kita harus memiliki palet dan kanvas Pallete: 
• kumpulan warna yang dapat membentuk citra, sama halnya seperti ketika hendak melukis dengan cat warna, kita memiliki palet yang bias kita isikan berbagai warna cat air 
• Setiap warna yang berbeda dalam palet tersebut diberi nomor (berupa angka)


Dikutip dari : Adang Suhendra
Baca Selengkapnya...

Perspective Projection

Perspective Projection Perspective projection adalah proses transformasi dari koordinat 3Dworld ke 2D image, yang dilakukan berdasarkan:
 • Continuous Perspective Projection
• optics


Pada Gambar 1.2 proyeksi suatu koordinat 3 dimensi(X, Y, Z) ke koordinat 2 Dimensi (x, y) pada model perspective continue



Weak perspective (scaled orthographic projection) Merupaka efek perspektif, tetapi tidak berdasarkan skala objek secara individu, yaitu mengumpulkan titik-titik ke suatu kelompok pada sekitar kedalaman yang sama dan kemudian membagi setiap titik dengan kedalaman kelompok titik-titik itu. Gambar 1.3 menunjukkan bentuk proyeksi weak perspective. Bentuk persamaan untuk weak perspective adalah: (x, y, z) −→ s(x, y) Dimana s bernilai konstan untuk semua titik, garis parallel tidak konvergen tetapi terus parallel.


Dikutip dari : Adang Suhendra
Baca Selengkapnya...

Kasih Dan Sayang

Allah SWT berfirman dalam surat al An'aam ayat 12, ''Katakanlah, 'Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi.' Katakanlah, 'Kepunyaan Allah.' Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman.'' (QS 6: 12).

Dalam ayat lainnya Allah SWT juga berfirman, ''Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.'' (QS 9: 128).

Dua ayat di atas merupakan suatu bukti yang tidak terbantahkan bahwa Islam adalah ajaran yang selalu mengajarkan kasih dan sayang kepada umatnya. Islam sangat anti terhadap kekerasan maupun tindakan terorisme. Allah dan rasul-Nya, sebagaimana kedua ayat di atas, telah memberikan teladan agar umatnya memiliki sifat kasih sayang.

Sifat kasih dan sayang ini sejatinya dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan. Dalam berkeluarga, misalnya, suami dan istri harus mengedepankan dan menumbuhkan rasa kasih dan sayang agar keluarga yang dibinanya meraih sakinah mawaddah wa rahmah. Firman Allah SWT, ''Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.'' (QS 30: 21).

Pun dalam lingkungan masyarakat. Allah menganjurkan umatnya untuk saling menasihati dalam berkasih sayang. Firman-Nya, ''Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.'' (QS 90: 17).

Demikian pula dalam kehidupan bernegara. Pemimpin harus mengasihi dan menyayangi rakyatnya. Mereka harus mendahulukan kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya dibandingkan kepentingan dan kesejahteraan diri, kelompok, dan keluarganya.

Sebaliknya, dalam masalah hukum. Pemimpin harus menegakkan hukum dengan adil, tegas, dan tanpa kompromi. Semuanya harus berkedudukan sama dan tidak ada orang atau kelompok yang disayang. Berkasih sayang dengan sesama merupakan salah satu syarat agar kita disayangi oleh makhluk yang ada di langit. Rasulullah SAW bersabda, ''Sayangilah oleh kamu sekalian sesama manusia yang ada di muka bumi ini, maka pasti akan menyayangi kepada kamu makhluk yang ada di langit.''

Sedangkan syarat agar kita memiliki rasa kasih dan sayang adalah kita harus beriman dan memurnikan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya serta melakukan berbagai macam amal saleh. Hal ini sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya, ''Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.'' (QS 19: 96). Wallahu a'lam bis-shawab.


Dikutip dari : Mulyana Baca Selengkapnya...

Kamis, 08 Desember 2011

Islam Memuliakan Wanita


Islam sering dituding sebagai agama yang tidak memihak wanita karena sebagian aturan-aturannya dianggap mengekang kebebasan kaum wanita. Aturan-aturan Islam ‘klasik' dianggap terlalu maskulin atau male-biased, cenderung bias jender, yang menempatkan wanita pada posisi nomor dua setelah kaum pria. Karenanya, aturan-aturan Islam dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini, karena bertentangan dengan konsep kesetaraan; seperti hukum-hukum yang berkaitan dengan waris, poligami, kepemimpinan laki-laki dalam keluarga, nafkah, pakaian Muslimah; apalagi kepemimpinan laki-laki dalam negara yang jabatan ini memang diharamkan bagi wanita. 


Merebaknya paham sekularisme di tengah-tengah kaum Muslim yang melahirkan kebebasan dan gaya hidup individualis-materialistis rupanya telah memberikan pengaruh besar kepada kaum Muslim dan mengkondisikan mereka untuk menerima apapun yang berbau ‘modern' Wajar jika kemudian, kebahagiaan diukur dengan nilai-nilai yang bersifat duniawi, seperti terpenuhinya sebanyak mungkin kebutuhan jasmani atau sebanyak mungkin materi yang dihasilkan. Akhirnya, para wanita bersaing dengan kaum pria untuk menghasilkan karya dan mendapatkan materi sebanyak-banyaknya sehingga peran wanita sebagai istri dan ibu sering diabaikan dan dianggap tidak berarti, karena tidak dapat memberikan konstribusi secara ekonomi kepada keluarga. 



Para wanita bersaing dengan pria untuk merebut posisi tertinggi dalam suatu pekerjaan, lembaga, bahkan dalam pemerintahan; tanpa mencermati terlebih dulu apakah langkah tersebut diperbolehkan atau tidak oleh Islam. Mereka bangga menjadi seseorang yang mampu memberi konstribusi besar secara materi kepada keluarga. Sebaliknya, mereka nyaris menanggalkan kebanggaannya menjadi seorang Muslimah serta kemuliaannya sebagai istri dan ibu, pengasuh dan pendidik bagi anak-anak dan masyarakatnya.




Bagaimana Islam Memandang Wanita?



Islam merupakan din yang sempurna. Seluruh ajarannya bersumber dari wahyu Ilahi yang tidak akan berubah sampai kapanpun. Allah Swt. telah memberikan aturan-aturan dengan rinci. Dengan aturan-aturan itu, seluruh problem hidup makhluk-Nya dalam situasi dan kondisi apapun dapat diselesaikan dengan memuaskan tanpa ada satu pun yang dirugikan.



Aturan-aturan Islam senantiasa memuaskan akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Sebab, Islam lahir dari Zat Yang menciptakan manusia; Dia Mahatahu atas hakikat makhluk yang diciptakan-Nya. Islam memandang bahwa kebahagiaan dan kemuliaan seseorang tidak diukur dari materi yang dapatrapan umat; di tangannya pula tergenggam masa depan umat —karena ia adalah tiang negara, yang menentukan tegak atau runtuhnya sebuah negara/masyarakat.



Karenanya, Islam sangat mendorong para wanita untuk senantiasa tanggap terhadap segala sesuatu yang ada di sekelilingnya (sadar politik). Mereka juga terus didorong untuk membekali diri dengan pemahaman Islam sehingga mampu menyelesaikan seluruh problem yang ada di sekelilingnya dengan benar.



Senantiasa tersimpan dalam benak kita, betapa Rasulullah saw. tidak pernah membedakan para wanita dalam mendapatkan ilmu. Rasulullah saw. bahkan menyediakan waktu dan tempat tersendiri untuk kajian kaum wanita atau mengutus orang-orang tertentu untuk mengajari para wanita bersama mahram-nya. 



Sangatlah jelas, bahwa Islam mencerdaskan kaum wanita, karena ia adalah juga bagian dari warga negara sebagaimana kaum pria; keduanya bertanggung jawab untuk membawa umatnya ke keadaan yang lebih baik.




Islam Memuliakan Wanita



Ketika Islam datang ke muka bumi ini dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw., sebenarnya telah sangat nyata bahwa Islam meninggikan derajat kaum wanita. Islam mencela dengan keras tradisi Jahiliah, di antaranya mengubur hidup-hidup anak perempuan yang baru dilahirkan atau pewarisan istri ayah kepada anak laki-lakinya. Celaan Islam atas perilaku Jahiliah tersebut menunjukkan bahwa Islam sangat memuliakan dan meninggikan derajat kaum wanita. Allah Swt. berfirman: 



Jika seseorang dari mereka dikabari dengan (kelahiran) anak perempuan, merah-padamlah mukanya, dan ia sangat marah. Ia bersembunyi dari orang banyak disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memeliharanya dan menanggung kehinaan atau menguburkannya ke dalam tanah hidup-hidup? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (QS an-Nahl [16]: 58-59).



Rasul saw. juga bersabda, sebagaimana dituturkan Abu Hurairah ra.:



Seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah, “Siapa orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik?" Rasul menjawab, “Ibumu, ibumu, ibumu; lalu bapakmu; baru kemudian kepada orang yang lebih dekat dan seterusnya. (HR Muslim).



Dari beberapa hadis di atas dapatlah dipahami, bahwa Islam benar-benar menghargai dan memuliakan kaum hawa. Banyaknya pujian yang diberikan oleh Allah dan Rasul-Nya terhadap kaum wanita mengandung makna bahwa Islam meninggikan derajat kaum wanita; sedikitpun tidak menempatkan wanita pada posisi nomor dua setelah laki-laki. Artinya, Islam tidak pernah berlaku tidak adil kepada wanita. 



Ketika Allah dan Rasul-Nya mengharamkan wanita duduk pada jabatan kekuasaan, tidak berarti bahwa Islam menempatkan wanita pada posisi warga negara nomor dua setelah laki-laki. Sebab, dalam pandangan Islam, posisi apapun seseorang, apakah sebagai rakyat ataupun penguasa adalah sama, yang satu tidak lebih tinggi dari yang lain. Keduanya sebagai hamba Allah yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan aturan-aturan Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing; penguasa sebagai pelaksana aturan-aturan Allah secara langsung, sedangkan rakyat sebagai pengontrol jalannya pemerintahan dan pengoreksi penguasa. 



Adanya perbedaan ini tidak berarti yang satu lebih tinggi atau lebih mulia dari yang lain. Semua ini ditetapkan Allah sesuai dengan fitrahnya masing-masing; semata-mata demi kemaslahatan dan kelanggengan hidup manusia. Sebab, nilai kemuliaan seseorang di mata Allah tidak diukur dari jenis kelaminnya, tetapi karena ketakwaan dan ketundukkanya kepada-Nya. Keberadaan keduanya di dunia ini adalah sebagai makhluk Allah yang saling melengkapi dalam menjalani kehidupan, dengan pembagian peran yang jelas dan seimbang serta tetap mengacu pada aturan yang telah Allah berikan. Dengan itulah manusia, baik pria maupun wanita, dapat meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat. 



Wallâh a‘lam bi ash-shawâb. 
Dikutip dari: Najmah Saiidah




Baca Selengkapnya...