Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya :

“tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita gembira”. Para sahabat bertanya :”apa itu berita-berita gembira?”, Rasulullah saw bersabda: “mimpi yang baik” (hr. Bukhari).

Jumat, 21 Oktober 2011

PERENCANAAN STRATEGIS DALAM ORGANISASI PELAYANAN SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT


PERENCANAAN STRATEGIS
DALAM ORGANISASI PELAYANAN SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT
Oleh : Titin Nurjanah
Teknik Elektro / V


Abstrak
Dalam melaksanakan pemberian pelayanan terdapat tujuan yang harus dicapai. Maka diperlukan langkah penting yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Perencanaan menjadi kunci penting untuk membuka gerbang untuk menacapai tujuan tersebut. Sebab perencanaaan dapat membantu dalam melakukan evaluasi secara berkala untuk menjamin tercapainya tujuan. Terutama dalam organisasi pelayanan sosial terhadap masyarakat merupakan wadah memberikan pelayanan kepada masyarakat umumnya, harus menyusun perencanaan strategis sebab sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut boleh dikatakan masih kurang, misalnya dana, staf, atau mungkin mereka kurang daya dalam perencanaan. Maka perencanaan menjadi kunci untuk menuju tujuan pelayanan yang efektif dan efisien untuk mewujudkan tujuan dari fungsinya.

Pendahuluan
Sebelum kita masuk pada perencanaan kita harus mengenal apa yang dimaksud dengan organisasi pelayanan sosial. Organisasi pelayanan sosial merupakan suatu wadah yang begitu “hebat” dalam konteks pemberian pelayanan kepada masyarakat. Dalam arti hebat ini adalah dengan kondisi sosial di masyarakat yang sering berubah dan kecenderungan pelayanan yang harus berdaya saing (profit oriented) menyebabkan kualitas pelayanan yang diberikan akan sangat berbeda dari tiap vendor pemberi pelayanan. Organisasi pelayanan sosial dikatakan lebih bersifat non profit oriented yang menyebabkan harus ekstra bekerja keras dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Maka dari itu setiap organisasi pelayanan sosial harus mampu menyusun visi dan misi ke depan yang siap merespon setiap perubahan baik internal maupun eksternal lembaga tersebut yang akan menaungimya.

Jika melihat pengertian Organisasi Sosial (ORSOS) berdasarkan Kepmensos RI No. 40/HUK/KEP/IX/1980, yaitu suatu perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan usaha kesejahteraan sosial (UKS). Terkesan organisasi yang khusus menangani pelayanan sosial merupakan organisasi masyarakat yang bisa saja melakukan pelayanannnya begitu saja. Kemudian lingkungan yang terus berubah sangat mudah menghantam organisasi-organisasi masyarakat ini.

I.         IDENTIFIKASI
A.      FAKTOR INTERNAL
1.      Unsur Kekuatan Organisasi:
·           Memiliki induk organisasi yang jelas
·           Mendapat dukungan dari masyarakat
·           Komunikasi yang baik antara pengurus dan anggota
·           Pengetahuan masyarakat sekitar tentang oranisasi
·           Kebersihan lingkungan masyarakat yang sangat terjaga
·           Kekeluargaan yang sangat erat antar masyarakat.
2.      Unsur Kelemahan Organisasi
·           Kepengurusan yang terlalu sederhana
·           Adanya kerja ganda pengurus
·           Paguyuban masyarakat tidak terstruktur dengan baik

B.     FAKTOR EKSTERNAL
1.      Unsur Peluang Organisasi
·           Masuknya pendatang
·           Memperoleh berbagai penghargaan dari pemerintah
·           Menjadi teladan terhadap masyarakat di lingkungan  lain
·           Hubungan kerjasama yang baik dengan instansi lain
2.      Unsur Ancaman Organisasi
·           Adanya pendatang bebas

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menjalin hubungan yang efektif dan konstruktif antara pengurus dan paguyuban masyarakat serta pengefektifan pembagian kerja pengurus organisasi pelayanan masyarakat .

II.      MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT
A.      MAKSUD
Membangun komunikasi yang efektif dan konstruktif antara pengurus organisasi dan paguyuban masyarakat serta pengefektifan pembagian kerja pengurus organisasi masyarakat.
B.       TUJUAN
Untuk memperkokoh, mengembangkan dan mempertahankan organisasi layanan masyarakat.
C.      MANFAAT
Masyarakat menjadi lebih siap menghadapi ancaman baik internal dan external serta mampu mengembangkan diri dan kualitas masyarakatnya menjadi lebih baik.

III.   POLA PENGEMBANGAN ORGANISASI
A.      ARAH PENGEMBANGAN
1.      Jangka Pendek
·           Segera merekonstruksi pola pikir masyarakat desa terhadap adanya organisasi layanan masyarakat ini.
·           Menjalankan program kebersihan (tiap hari, dimaksudkan untuk mempertahankan kebersihan dan memperoleh penghargaan-penghargaan disetiap acara tahunan).
2.      Jangka Panjang
·           Menarik Investor (dua tahun, dimaksudkan untuk memberikan modal  lebih guna mengembangkan organisasi layanan masyarakat).
·           Mendapatkan penghargaan dari instansi tertentu ( 1 tahun, hal ini dimaksudkan untuk menjaga minat dan kepercayaan masyarakat serta instansi yang terlibat)


IV.             BENTUK PENGEMBANGAN
Pemanfaatan komunikasi yang efektif dan produktif baik internal maupun eksternal organisasi.

V.      TEKNIK PENGEMBANGAN
Dengan memanfaatkan organisasi layanan masyarakat  maka penyampaian informasi dari pusat kepada masyarakat sekitar akan menjadi lebih mudah. Program kegiatan organisasi layanan masyarakat yang akan dilakukan bisa tetap pada sasaran sehingga mudah dilaksanakan dan dikembangkan. Ketika hubungan internal antara pengurus organisasi layanan masyarakat dengan masyarakat sekitar sudah tersusun dengan baik, maka kondisi yang harmonis akan tercipta di suatu desa tujuan.
Dengan kondisi tersebut maka pihak organisasi dapat mempromosikan diri kepada lembaga lembaga lain guna melakukan pengembangan masyarakat.

SASARAN PELAYANAN
Salah satu wujud keterpaduan antar sektor untuk mendukung pembangunan ekonomi yang lebih merata dan adil adalah keterpaduan pembangunan prasarana wilayah, antara lain:

1.       Pemantapan kehandalan prasarana jalan untuk mendukung kawasan andalan (laut dan darat), termasuk sentra-sentra produksi di wilayah pesisir, melalui:
(a) harmonisasi sistim jaringan jalan terhadap tata ruang,
(b) pemantapan kinerja pelayanan prasarana jalan terbangun melalui pemeliharaan, rahabilitasi serta pemantapan teknologi terapan,
(c) penyelesaian pembangunan ruas jalan untuk memfungsikan sistem jaringan
2.  Pemantapan pelayanan sumber daya air, terkait dengan pembangunan wilayah pesisir melalui:
(a) Pengelolaan dan konservasi sungai, danau, waduk dan sumber air lainnya untuk menjamin ketersediaan air dan pengamanan pantai untuk melindungi kawasan sentra ekonomi (termasuk kelautan), pemukiman (perkotaan dan perdesaan) pada wilayah pesisir.
(b) Pengembangan pengelolaan sumber daya air yang terkoordinasi secara lintas sektoral dan multi-stakeholders pada tingkat nasional, daerah dan wilayah sungai.

3.  Pengembangan prasarana dan sarana permukiman, khususnya untuk kota kota pesisir, melalui:
(a) peningkatan prasarana dan sarana perkotaan untuk mewujudkan fungsi kota sebagai Pusat Kegiatan Nasional, Wilayah dan Lokal;
(b) pengembangan desa pusat pertumbuhan dan prasarana dan sarana antara desa-kota untuk mendukung pengembangan agribisnis dan agropolitan (termasuk sentra-sentra produksi kelautan);
(c) mempertahankan tingkat pelayanan dan kualitas jalan kota (arteri dan kolektor primer) bagi kota-kota metro, besar, dan ibukota propinsi.

3.      Pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman, yang layak dan terjangkau dengan menitikberatkan pada masyarakat miskin dan berpendapat rendah (seperti pada permukiman nelayan), diantaranya melalui pengembangan sistem pembiayaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.


Penutup
Perencanaan strategis merupaka kunci organisasi pelayanan sosial untuk membuka jalan baru dan memberikan penerangan bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.
Andaikata kita memiliki peramal-peramal yang dilengkapi dengan tongkat ajaibnya yang dapat diandalkan, perencanaan strategis itu akan cepat diselesaikan. Bahkan perencanaan menjadi hal yang sangat mudah atau bahkan tidak perlu perencanaan sama sekali. Tetapi hal yang berbeda dengan lingkungan yang dinamis dan sulit diterka maka ada ketidakpastian tentang masa depan, jadi rencana-rencana strategis itu lebih merupakan peta jalan bagi sebuah negeri baru yang dibuat sebelum perjalanan itu dilakukan. Organisasi sebagai negara tersebut sangat kekurangan sumber daya dalam kegiatannya, baik dana, staf dan sebagainya serta dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang terjadi disekitarnya, hingga sangat tidak mungkin untuk berjalan tanpa panduan perencanaaan strategis.
Tidak ada orang yang pernah ke tempat kita atau pergi; tempat itu ada di masa depan. Kita dapat meminta nasihat banyak orang tentang bagaimana cara terbaik untuk melakukan perjalanan itu. Kita dapat melakukan analisis panjang lebar untuk meramalkan keadaan-keadaan yang akan kita jumpai dan untuk menilai kemampuan-kemampuan kita untuk menangani berbagai situasi. Kita dapat memimpikan bagaimana kita menghendaki berlangsungnya perjalanan itu. Semua perjalanan ini dapat dibahas dan ditulis dalam bentuk rencana strategis. Setelah pekerjaan itu mulai, rencana strategis itu akan mengingkatkan kita ke mana kita ingin pergi dan kemana kita tidak ingin pergi.


Baca Selengkapnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar